Pasar Cokrokembang Klaten

Pasar Cokrokembang yang baru diresmikan Menteri Perdagangan Januari 2012, merupakan salah satu dari 11 pasar dalam program revitalisasi pasar tradisional di Indonesia. Pasar ini semula merupakan pasar desa, yang terletak di desa Daleman, kec. Tulung, kab. Klaten, Jawa Tengah. Pembangunan fisik pasar dilakukan di atas lahan seluas 10.800 m2, dengan luas bangunan baru seluas 5.037 m2, dan luas bangunan eksisting yang tidak dibongkar 1.050 m2.

Bangunan fisik pasar terdiri dari 48 unit kios ukuran 4×5 m, los pedagang kelontong, bumbon, dan empon-empon sebanyak 42 unit. Selain itu los sayur dan buah sebanyak 36 unit, jajan pasar 24 unit, konveksi 40 unit, kuliner 22 unit, ikan dan ayan 16 unit, kerajinan gerabah dan alat pertanian 16 unit, klitinan (buku, penjahit, jam, sandal, sepatu, plastic) 45 unit, dan los hasil pertanian dan palawija sebanyak 34 unit. Ada pula los khusus untuk sepeda dan onderdil 4 los,  los burung dan pakan burung 5 unit, pande besi sebanyak 9 unit, dan 1 los untuk hewan.

Pasar Cokrokembang yang berada di Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten memiliki tugas berat setelah program revitalisasi. Pasar ini mesti mengubah orientasi hari pasaran menjadi buka setiap hari.

Ada istilah pasar “lanang” (baca: laki-laki) dikemukakan oleh seorang pedagang kios (Ibu Tri), untuk menggambarkan kesibukan pasar Cokrokembang yang lebih ramai di hari pasaran legi. Pada setiap hari itu, banyak pedagang (puluhan/ratusan) berjenis kelamin laki-laki yang berdatangan untuk menjajakan dagangan “khusus” seperti ternak (kambing, burung, ayam, dll). Mungkin tidak hanya jenis ternak saja yang dijajakan pada hari itu, tetapi juga jenis produk desa lain seperti kerajinan, alat pertanian, bibit tanaman, dll.

Mengubah orientasi hari pasaran (legi dan pon) menjadi harian boleh saja dilakukan. Namun perubahan itu harus diarahkan untuk menjawab permasalahan menyangkut program revitalisasi pasar yang lebih mendasar. Ia harus merupakan bagian dari strategi dan karena itu perlu disusun secara hati-hati, penuh perhitungan, dan perlu dijabarkan pada langkah-langkah secara terencana dan terpadu.

Sumber: Sekolah Pasar di Pasar Cokrokembang, 2012

Share this post

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on pinterest
Share on whatsapp
Share on telegram