Klinik Pasar sesi 1 di Sekolah Pasar Grabag terkait dengan pengelolaan modal. Agar tidak terlalu kaku, kami mengiinisiasi untuk memakai kenclengan (celengan) sebagai media dalam pengelolaan modal. Selain lebih ramah di kalangan pedagang juga tak sulit untuk dilakukan.
Langkah pertama yang kami lakukan adalah sharing terkait dengan program terkait supaya pedagang memahami aturan main dan manfaat dari kenclengan. Yang kedua adalah inisiasi dengan pembagian kenclengan kepada pedagang yang telah sebelumya terdata sebagai peserta didik Sekolah Pasar Grabag.
50 kenclengan yang kami bawa dari Yogyakarta ternyata ludes tak bersisa. Seakan menjadi “gempar pribadi” tatkala kami menyusuri setiap sudut los mereka untuk membagikan kenclengan. Kami justru kepayahan ketika ada pedagang yang belum menjadi peserta didik (belum mengikuti kelas pasar) justru kepincut ingin mendapat porsi di kelas ketika pedagang-pedagang lain dibagikan kenclengan.
Iya mba, insya Allah saya akan ikut sekolah, “ kata saah seorang pedagang.
Melihat atmosfer pedagang yang antusias, kami berencana untuk membawa 10 kenclengan lagi di kelas yang ketiga sembari menanyakan perkembangan kenclengan mereka. Apa kabar kenclengan?
Sambutan baik dari pedagang dengan Klinik Pasar sesi kenclengan tak membuat kami cepat puas. Agar kami tak kenal lelah untuk tak selalu meningkatkan kualitas. Program kenclengan tak akan berjalan tanpa dukungan dari “tiga inisiator Pasar Grabag” Pak Fatah, Pak Edi dan Bu Jini serta sahabat-sahabat Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP). Setelah pembagian kenclengan, tercatat ada 60 pedagang yang mendapat kenclengan, sebagian dibagi ketika pertemuan ketiga Kelas Pasar Sekolah Pasar Grabag.
Dari 60 pedagang akan diambil 10 pedagang percontohan. Pasare percontohan, pedagange ugo percontohan.
Sederhana saja, target dari klinik sesi kenclengan adalah pedagang mampu mengembangkan usahanya dengan melakukan pengelolaan modal dan keuntungan karena banyak pedagang yang mengeluhkan merasa kekurangan modal, tidak pernah untung, dll. Nah, ketika modal dalam kenclengan sudah terkumpul diharapkan pedagang yang stok dagangannya kurang semoga bisa dilengkapi stoknya, yang kiosnya kurang baik bisa dibenahi, alat-alat yang lain belum ada bisa di belikan dan jika masih ada sisa maka bisa disedekahkan, investasi akhirat.
Sumber: Sekolah Pasar di Pasar Grabag, 2012