Kelas Pasar 4 Sekolah Pasar Sambilegi

Pertemuan keempat Kelas Sekolah Pasar di Pasar Sambilegi dilaksanakan pada Senin, 23 September 2013. Pertemuan kali ini akan mendiskusikan kondisi Pasar Sambilegi secara lebih mendalam termasuk sejarah pasar dan analisis-analisis lain. Metode yang digunakan menggunakan pendekatan partisipatif dalam pemetaan kondisi pasar.

Pasar Sambilegi secara faktual sudah ada sejak tahun 1950-an merupakan pasar yang ramai dijadikan tempat singgah oleh orang-orang yang sedang melakukan perjalanan jauh. Hal tersebut berlangsung hingga tahun akhir tahun 1980-an. Pada tahun 2011, Pasar Sambilegi mendapatkan jatah revitalisasi sehingga pasar ini ini mempunyai bangunan permanen dan dinobatkan sebagai Pasar Sehat.

Setelah mengetahui sejarah singkat Sambilegi, dilakukan sedikit analisis perubahan. Hal ini berguna untuk melihat waktu-waktu yang mempunyai arti tertentu bagi pasar ini. Melalui analisis tersebut, ada sesuatu hal yang menarik di Pasar ini. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa pada dasarnya sejak tahun 1950-an sudah banyak orang yang berjualan di tempat yang sekarang diketahui sebagai Pasar Sambilegi.

Pada akhir tahun 1980-an hingga awal 1990-an adalah pasar yang belum mempunyai bangunan-bangunan permanen namun saat itu merupakan zaman keemasan Pasar Sambilegi karena sangat ramai dikunjungi pembeli. Sebaliknya pada tahun 2011 setelah pasar direvitalisasi khususnya secara fisik, jumlah pembeli justru dirasakan menurun cukup drastis.

Berdasarkan pernyataan para pedagang, hal itu disebabkan oleh makin maraknya pasar-pasar modern yang mengepung daerah seputaran Pasar Sambilegi dan terdapat pasar tradisional baru yang berada tidak jauh dari pasar ini dengan tempat yang lebih strategis. Menurut para pedagang, para pembeli sebagian besar beralih ke dua tempat tersebut.

Selesai dengan analisis perubahan, pemateri beralih pada analisis berikutnya yaitu Sketsa Pasar. Metode analisis ini bertujuan untuk mengenali keadaan fisik pasar yang mempengaruhi kegiatan perdagangan di Pasar Sambilegi. Mengingat prinsip PRA yang mengedepankan partisipasi langsung dari peserta kelas, maka pemateri meminta salah satu dari peserta kelas untuk membantu menggambarkan sketa atau denah pasar.

Ternyata para peserta kelas sangat antusias membantu pemateri menggambarkan dengan lengkap dan rapi sketsa pasar ini. Bahkan setelah sketsa selesai dan para peserta ramai-ramai melihatnya, ada beberapa di antara mereka yang mengatakan beberapa kekurangan dari sketsa tersebut dan tanpa ragu salah satu dari mereka menghapus gambar tersebut dan dengan senang hati menggambar ulang sketsa Pasar Sambilegi. Walaupun proses penggambaran sketsa cukup rumit, akan tetapi para peserta kelas sangat antusias mengikuti proses-proses tersebut.

Setelah beberapa lama sketsa pasar dirangkai kembali dengan sangat rapi, pemateri mengajak para peserta kelas untuk bersama-sama menerjemahkan sketsa tersebut dan permasalahan apa saja yang muncul dari penataan pasar seperti yang telah digambarkan. Diskusi yang dilakukan tersebut membuahkan beberapa kesimpulan bahwa penataan pasar di Sambilegi ternyata terlalu sumpek bagi para pedagang maupun pembeli karena jarak antar los yang terlalu berdekatan. Permasalahan lain adalah bahwa luas los yang disediakan tidak sesuai dengan jumlah pedagang pada jenis dagangan tertentu.

Analisis yang disimpulkan secara bersama-sama terkait pengaruh penataan pasar terhadap kelangsungan kegiatan jual-beli di Pasar Sambilegi menjadi akhir dari kelas pada hari ini. Beberapa hal yang dapat diambil pelajaran berkaitan kegunaanya untuk pedagang, bahwa dengan melakukan analisis permasalahan mendalam secara bersama-sama membuat semua pedagang di Pasar Sambilegi mengetahui permasalahan yang dihadapi secara umum di pasar mereka.

Sebelum kegiatan ini dilakukan, banyak diantara mereka kurang mengetahui berbagai macam permasalahan yang harus dihadapi oleh pedagang di los lainnya karena ada kecenderungan mereka hanya memperhatikan hal-hal yang ada di los mereka masing-masing. Secara bersamaan pula, para pedagang mulai mengetahui bahwa suatu permasalahan di satu pasar dapat mempengaruhi jual-beli para pedagang di pasar tersebut secara keseluruhan.
Oleh sebab itu, diharapakan dengan adanya kegiatan seperti ini yang mungkin di kemudian hari dapat lebih digalakkan maka para pedagang akan lebih terbiasa untuk duduk bersama memecahkan permasalahan pasar secara bersama-sama dan mandiri.

Sumber: Sekolah Pasar di Pasar Sambilegi, 2013

Share this post

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on pinterest
Share on whatsapp
Share on telegram