Kelas Pasar 3 Sekolah Pasar Burung

Pertemuaan Kelas Pasar ketiga Sekolah Pasar di Pasar Burung dilaksanakan pada Rabu, 2 November 2016 di hotel Abadi Yogyakarta dengan moderator Risna dan narasumber Awan Santosa.

Sambutan yang pertama dari Dinas Pendapatan Trenggalek, yaitu Ir. Yudi Sunarko, M.Si. Beliau menyampaikan tujuan kerja sama antara Pasar Burung Kabupaten Trenggalek dan Sekolah Pasar. Sambutan kedua di sampaikan oleh Dr. Samodra Wibawa selaku Kepala Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan UGM. Beliau menyampaikan selamat datang bagi para pedagang dari Pasar Burung Kabupaten Trenggalek dan menyampaikan bagaimana memepertahankan pasar tradisional. Sambutan ke tiga disampaikan oleh Yudha Perwira selaku Ketua Sekolah Pasar Rakyat.

Acara selanjutnya serah terima kenang-kenangan dari Dispenda ke Pustek UGM. Kemudian dilanjutkan Istianto yang membantu moderator membuka kelas pasar. Istianto membuka kelas pasar dengan yel-yel Pasar Burung Trenggalek. Yang berbunyi “Pasar Burung ?, ok”. Kemudian ada ibu Tri Makasih yang juga ikut menyuarakan yel-yel.

Sesi berikutnya adalah pemaparan oleh Awan Santosa. Mas Awan mengawali dengan contoh kasus di suatu pasar yang dikuasai individu yang kekuasaanya melebihi walikota setempat. Pedagang tidak terlibat dalam pengelolaan pasar. Kemudian beralih ke pasar lain dengan kasus transaksi pasar tradisional pada umumnya juga terjadi transaksi kios/los dari pedagang ke juragan besar. Ada juga contoh kasus mengenai komunikasi yang tidak baik antara pedagang dan dinas pasar. Cotoh kasus lain adalah pasar yang ada koperasinya namun juga terjadi masalah yaitu kredit macet.

Kemudian Awan Santosa menyampaikan masalah-masalah pasar yang harusnya mampu dikelola oleh pedagang. Pembicaraan selanjutnya beralih ke koperasi. Modal awal koperasi yaitu SDM (anggota) karena berkembang atau tidaknya koperasi tergantung anggota. Oleh karenya itu perlu diadakanya pendidikan anggota koperasi.

Modal kedua koperasi adalah material. Material meliputi sarana dan prasarana pasar. Seperti los, kios, mck, parkir, dana, dsb. Sarana dan prasarana ini perlu dikelola dengan baik sehinggah menghasilkan pendapatan kepada koperasi.

Modal yang selanjutnya yang sebenarnya adalah modal adalah kelembagaan atau organisasi. Modal ini perlu diperhatikan supaya koperasi berjalan dengan baik. Kelembagaan atau organisasi perlu pertemuan rutin, bukan hanya untuk membayar cicilan tetapi juga perlu adanya musyawarah untuk merumuskan kerjasama, pemasaran, informasi dan menjaga nilai sosial dan budaya seperti paguyuban.

Selain itu koperasi juga perlu kerjasama dengan pemerintah untuk penguatan sdm, aset dan kelembagaan.

Setelah pemaparan kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi. Pak Purnomo, pedagang di Pasar Burung menanyakan bagaimana agar pasar bisa maju dengan cepat?

Pertanyaan ini ditanggapi oleh Pak Wuwun yang juga pedagang di Pasar Burung. Beliau menjawab langkah untuk cepat maju yaitu dengan cara mensukseskan Sekolah Pasar, kerjasama, pengembangan sumber daya manusia.

Mas Awan Santosa turut memberikan tanggapan. Pasar akan cepat maju jika SDM nya maju, dalam artian SDM dikelola dengan baik. Selain itu, harus memiliki rencana bisnis yang tertata supaya setiap kegiatan pedagang tertata kedepanya. Pedagang juga perlu adanya inovasi. Dan inovasi tidak boleh berhenti. Pedagang pasar juga harus ada pertemuan rutin untuk membicarakan kondisi-kondisi di pasar.

Sumber: Sekolah Pasar di Pasar Burung, 2016

Share this post

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on pinterest
Share on whatsapp
Share on telegram