Pencatatan transaksi dalam proses perdagangan sehari-hari oleh pedagang seringkali luput dilakukan. Salah satu penyebabnya adalah karena kegiatan ini dianggap justru merepotkan dan banyak menyita waktu produktif pedagang dalam melakukan proses perdagangan sehari-hari. Kemudian pertanyaan yang muncul adalah, “bagaimana pedagang mengetahui bahwa mereka telah melaba atau merugi?”
Asumsi tradisional yang ada dalam benak pedagang adalah ketika harga jual melebihi dari harga pokok barang, maka dianggap telah mendapat laba. Namun, jika pemahaman hanya dimengerti hanya sebatas ini maka sangatlah terbatas informasi yang didapatkan.
Lalu bagaimana mengetahui jumlah keuntungan dan berapa besar uang yang harus diputar untuk berjualan lagi, berapa besar yang harus digunakan untuk membeli kebutuhan sehari-hari, dan berapa besar uang yang harus ditabung?
Nah, inilah yang menyebabkan mengapa pencatatan transaksi keuangan menjadi penting. Luthfirrahman memberikan pemaparan mengenai pentingnya pencatatan transaksi bersama pedagang Pasar Grabag dalam pertemuan Kelas Pasar kali ini.
Dengan adanya pemberian materi terkait pencatatan transaksi sederhana ini, diharapkan pedagang di pasar grabag mampu mendapatkan beberapa manfaat.
Pertama, pedagang menjadi tahu jumlah keuntungan/kerugian mereka. Dengan mengetahui hal tersebut, mereka dapat mengelola dan mengalokasikan uang mereka dengan benar, misalnya untuk konsumsi, produksi, atau ditabung.
Kedua, pedagang dapat mengendalikan pendapatan dan pengeluaran mereka. Untuk mendapatkan keuntungan yang optimal. Ada dua hal dasar yang dapat dilakukan, yaitu meningkatkan penjualan atau menurunkan pengeluaran.
Ketiga, kualitas dan kuantitas barang yang dijual dapat diatur dan dikelola dengan benar. Pedagang menjadi tahu, mana barang yang sering laku (diinginkan konsumen), dan mana barang yang kurang laku (kurang diinginkan konsumen), dan mana barang yang tidak laku sama sekali sehingga harus disisihkan.
Sumber: Sekolah Pasar di Pasar Grabag, 2012